Kristoforus atau yang memiliki nama asli Ofero lahir serta hidup pada abad ke 3 di Kanaan, Palestina. Ia bertubuh besar, tinggi dan perkasa seperti raksasa. Karena itu, Kristoforus ingin melayani dan melindungi orang-orang yang paling kuat serta berkuasa di dunia. Lalu, Kristoforus pun menjadi pelayan seorang raja, karena Kristoforus merasa raja adalah orang yang paling berkuasa dengan dijaga oleh banyak pengawal yang sudah terlatih.
Tetapi, pikiran itu berubah ketika raja takut pada setan. Maka, Kristoforus pun meninggalkan raja dan mengikuti setan yang dianggapnya sebagai makhluk yang paling disegani didunia. Namun, ditengah jalan, setan itu ketakutan ketika melihat salib. Disaat itulah, Kristoforus mulai merasa kesal dan meninggalkan setan itu begitu saja.
Kemudian, Kristoforus mendirikan sebuah gubuk kecil di pinggir sungai yang dekat dengan jalur penyebrangan dan sering dilalui banyak orang. Dengan tubuhnya yang tinggi dan besar, Kristoforus pun membantu mereka untuk menyebrangi sungai yang takut menyebrang karena derasnya aliran sungai.
Suatu hari, datanglah seorang anak kecil yang meminta bantuan Kristoforus untuk menyeberangi sungai. Lalu, Kristoforus meletakkan anak kecil itu diatas bahunya dan menyebrangi sungai tersebut. Awalnya, anak kecil itu terasa ringan, tetapi semakin ia berjalan, terasa anak kecil itu semakin berat sampai Kristoforus tidak sanggup lagi untuk berjalan. Tiba-tiba anak kecil itu berkata, “Akulah Yesus, Tuhan semesta alam dan Raja yang paling kuat dan berkuasa. Hanya kepadaKu sajalah seharusnya manusia itu mengabdi.”
Sejak kejadian itu, Kristoforus pun bertobat dan menjadi pelayan Yesus. Lalu, ia mewartakan Injil dan mempertobatkan banyak orang di Lycia, Asia Kecil. Karena pelayanannya itu, Kristoforus ditangkap dan dihadapkan kepada raja. Disana Kristoforus dipaksa untuk menyangkal imannya dan menyembah dewa-dewi kafir. Tentu saja Kristoforus menolaknya dengan tegas dan tetap berpegang teguh pada imannya Yesus Kristus. Kemudian, datanglah 2 perempuan yang dikirim raja untuk menggoda Kristoforus. Namun, Kristoforus malah berhasil membaptis dan mempertobatkan 2 perempuan itu.
Raja yang sudah kesal, memerintahkan para algojonya untuk membunuh Kristoforus. Namun, membunuh Kristoforus bukanlah hal yang mudah karena tubuhnya yang besar itu. Segala usaha dilakukan untuk membunuh Kristoforus, tetapi selalu gagal. Sampai akhirnya, Kristoforus menyerahkan lehernya untuk dipenggal. Dengan wajah tersenyum, Kristoforus menyerahkan nyawanya bagi Yesus pada sekitar tahun 251. Santo Kristoforus dihormati sebagai santo pelindung dalam perjalanan.
