
Yanuarius lahir dan hidup pada abad ke 4 di Benevento (Naples), Italia. Ia menjadi Uskup Benevento pada masa penganiayaan Kaisar Diocletianus. Umat Benevento sangat mengasihi uskup mereka dan memanggilnya dengan sebutan San Gennaro dalam bahasa Italia.

Lalu, terdengarlah kabar bahwa beberapa diakon dijebloskan ke dalam penjara. Maka, Uskup Yanuarius mengunjungi dan menguatkan mereka dalam penjara. Kemudian, kehadiran Uskup Yanuarius pun dilaporkan kepada gubernur setempat oleh petugas penjara. Gubernur pun memerintahkan para prajuritnya untuk menangkap Uskup Yanuarius, bersama dengan seorang diakon dan seorang lektor. Mereka dijebloskan ke dalam penjara bersama dengan para tahanan Kristiani yang lainnya.
Uskup Yanuarius dan 6 orang lainnya menemui ajal mereka sebagai martir Kristus. Awalnya Uskup Yanuarius dilemparkan ke tengah-tengah binatang buas, namun tidak ada 1 binatang pun yang mendekatinya. Lalu, kepalanya dipenggal pada sekitar tahun 304 di dekat Naples, Italia. Masyarakat Naples sudah menganggap Uskup Yanuarius sebagai santo pelindung mereka dan berdevosi kepadanya.
Sementara itu, darah yang tercurah saat Uskup Yanuarius menjadi martir, disimpan didalam sebuah bejana sejak berabad-abad yang lalu. Akan tetapi, terjadilah sebuah mujizat, dimana darah itu yang sudah mengering dan menjadi hitam, sewaktu-waktu bisa mencair menjadi warna merah menyala seperti darah manusia, bahkan bisa mengeluarkan gelembung.
Bejana yang menyimpan relikui Santo Yanuarius dari Naples ini, disimpan dan dipertontonkan untuk dihormati secara khusus setiap Sabtu pertama dibulan Mei. Selain itu, bejana ini juga dihormati setiap tanggal perayaannya yang jatuh pada tanggal 19 September atau 8 hari setelahnya, bahkan kadang-kadang ditanggal 16 Desember. Darah beku yang mencair ini telah dipertontonkan untuk dihormati sejak abad ke 13.
