Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Dominikus, Pendiri Ordo Dominikan (8 Agustus)

20+ Dominikus-Ideen | heilige, saint dominic, heiligenbilder

Dominikus lahir tahun 1170 di Calaruega, Spanyol dan berasal dari keluarga bangsawan yang saleh. Ayahnya bernama Don Felix de Guzman dan ibunya yang sudah mendapatkan beatifikasi bernama Beata Yoana dari Aza. Kedua kakaknya bernama Mannes dan Antonio juga mencurahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan dengan menjadi seorang imam. Ia diberi nama Dominikus sebagai ucapan syukur dari ibunya kepada Santo Dominikus dari Silo.

Sejak masih kecil, Dominikus sudah menunjukkan kesucian hidupnya dan mempunyai semangat belajar yang tinggi. Pendidikan pertamanya ia dapatkan dari pamannya yang adalah seorang imam. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya di sebuah seminari yang ada di Valencia. Lalu, diusia 24 tahun, Dominikus masuk biara di Osma dan ditahbiskan menjadi imam disana. Karier imamatnya didukung dengan doa kontemplatifnya yang menghasilkan cinta tulus kepada umatnya.

Karya apostoliknya dimulai sejak tahun 1203, ketika ajaran sesat Albigensianisme menyerang ajaran iman gereja. Saat itu, Dominikus bersama Uskup Diego d’Azevido sedang melaksanakan misi diplomatik di Denmark untuk Raja Alfonso IX. Karena serangan ajaran sesat tersebut, banyak gereja dan biara yang dirusak serta menghancurkan gambar-gambar kudus dan salib. Ajaran sesat ini menolak adanya Tritunggal Mahakudus, sakramen dan segala jenis ibadat iman Katolik. Selain itu, ajaran ini juga mengakibatkan segala hubungan antara gereja dan negara ditiadakan. Serangan ajaran sesat ini juga didukung dengan para pengikut mereka yang sangat terampil menyebarkan ajaran mereka, sehingga jumlah pengikutnya pun semakin bertambah. Karena melihat fenomena yang berbahaya ini, maka Dominikus merasakan adanya dorongan dalam batinnya untuk membentuk suatu tarekat religius baru yang melayani di bidang pewartaan sabda.

Pada pertengahan musim panas tahun 1206, selesainya urusan Dominikus di Denmark, ia dan Uskup Diego kembali ke Spanyol. Lalu, ketika Dominikus pergi ke Montpellier, Perancis Selatan, ia bertemu dengan seorang pengkhotbah yang sudah mulai putus asa dengan tugasnya untuk memberantas ajaran sesat Albigensianisme. Menghadapi keputusasaan itu, Dominikus menasehati mereka, para utusan Paus ini untuk tidak menyerah dan meneladani semangat kerasulan dari para rasul dengan masuk ke pelosok-pelosok tanpa membawa apapun. Dominikus dan Uskup Diego senantiasa mendampingi mereka. Berkat usaha dan kerja kerasnya, mereka pun mendapatkan hasil yang cukup baik, meskipun masih menemukan kegagalan. Ditambah lagi dengan dukungan dan bantuan dari Uskup Fulk dari Tolouse, Perancis Utara yang ikut mendampingi perjalanan karya misi mereka dalam memberantas ajaran Albigensianisme. 

Conventual Sisters of St. Dominic: Dominican History

Pada tahun 1214, Dominikus mulai membicarakan mengenai rencananya untuk mendirikan sebuah ordo religius baru kepada teman-temannya. Rencana ini baru dimulai pada tahun berikutnya dengan pemberian sebuah rumah besar dari Petrus Seila dari Tolouse dan Uskup Fulk memberikan restu serta dukungannya. Ordo religius ini pun diberi nama Ordo Praedicatorum atau Ordo Pengkhotbah dan sekarang kita lebih mengenalnya dengan nama Ordo Dominikan. Saat itu, ordo ini belum terlalu dikenal, maka Dominikus pun menggabungkan corak hidup kontemplatif dengan kehidupan aktif, seperti mewartakan Injil diluar biara, kerja tangan, belajar dan lain sebagainya. Ditambah lagi, saat itu pewartaan Injil masih menjadi tugas seorang uskup. Dengan didirikannya ordo religius yang baru ini, Dominikus ingin melahirkan para imam yang terdidik, berbobot dan handal.

Restu dan dukungan Paus untuk ordonya ini, Dominikus dapatkan ketika ia dan Uskup Fulk mengikuti Konsili Lateran IV di Roma pada tahun 1215. Paus Innosensius III memberikan 2 syarat kepada Dominikus jika ingin ordonya mendapatkan pengakuan resmi, yaitu Dominikus harus membuat regula ordonya sendiri dan memiliki sebuah gereja sebagai tempat misa kudus serta upacara lainnya. Setelah mengetahui syarat itu, maka Dominikus pun mengadopsi regula Santo Agustinus dan menyusun konstitusi ordonya sendiri. Selain itu, Uskup Fulk juga memberikan Gereja Santo Romanus di Tolouse kepada Dominikus dan ia mendirikan biara pertamanya disamping gereja tersebut.

Suatu hari, ketika Dominikus sedang berdoa di Basilika Santo Petrus di Roma, Dominikus mengalami pengalaman mistik, dimana ia didatangi oleh Santo Petrus dan Santo Paulus. Dalam penglihatannya itu, Santo Petrus memberinya sebuah kunci dan Santo Paulus memberinya sebuah buku. Lalu, Santo Petrus dan Santo Paulus berkata, “Pergilah dan wartakanlah Injil, karena engkau telah ditentukan Allah untuk misi pelayanan itu.” Selain itu, Dominikus juga menyaksikan semua imam ordonya mewartakan Injil ke seluruh dunia.

Karena di Perancis Selatan masih ada kerusuhan politik dan militer, maka Dominikus pun pergi mewartakan Injil ke Spanyol, Paris, Tolouse dan Prouille. Dari sanalah, Dominikus mulai meluaskan pelayanannya ke berbagai daerah.

Untuk mempertegas regula ordonya, Dominikus mengumpulkan para imamnya untuk membicarakan tentang pendidikan para imam Dominikan, kegiatan pewartaan, kepemimpinan ordo dan penghayatan kaul kemiskinan. Dominikus juga diangkat menjadi pemimpin ordo pertama dan misi kepausan di Lombardia yang masih dikuasai oleh ajaran sesat. Bersama Kardinal Egolino, Dominikus gencar melawan ajaran sesat disana yang cukup menguras tenaganya.

Senin, 08 Agustus 2022 – Peringatan Wajib St. Dominikus, Imam dan ...

Walaupun Dominikus sudah berjuang sekuat tenaga untuk memberantas ajaran sesat bersama dengan ordonya itu, tetap saja ajaran sesat masih merajalela dikalangan umatnya. Sampai suatu hari, Bunda Maria mendatangi dan menampakan diri kepada Dominikus. Ketika itu, Bunda Maria menunujukkan sebuah karangan bunga mawar yang mewakili Rosario. Lalu, Bunda Maria berpesan agar Dominikus dan ordonya berdoa rosario setiap hari dan menyebarkan doa rosario itu kepada umatnya. Dengan kekuatan doa rosario tersebut, Dominikus dan ordonya berhasil melawan dan mengalahkan ajaran sesat itu. Karena peristiwa tersebut, Dominikus dianggap sebagai penemu rosario, meskipun hal ini belum bisa dipastikan, namun Dominikus serta ordonyalah yang menyebarkan doa rosario ini dan menjadi senjata doa mereka sampai saat ini.

Diceritakan juga, suatu hari Dominikus mendapatkan penglihatan seorang pengemis yang terkenal akan kesucian hidupnya. Keesokan harinya, Dominikus bertemu dengan pengemis tersebut dan ia segera merasa kagum oleh kesucian dan kerendahan hatinya. Kemudian, Dominikus memeluk pengemis itu dan berkata, “Engkau adalah temanku dan harus berjalan dengan saya. Jika kita terus bersama-sama, tidak akan ada kekuatan duniawi yang dapat menguasai kita.” Pengemis itu adalah Santo Fransiskus dari Asisi.

Dominikus - Heiliger | Saint dominic, St francis, Painting

Dominikus terkenal akan kemampuannya berkhotbah dan Fransiskus dari Asisi adalah seorang mistikus suci yang sangat rendah hati. Keduanya telah menjadi 2 permata indah bagi gereja dengan melahirkan 2 ordo besar yaitu Ordo Dominikan dan Ordo Fransiskan yang masih ada sampai saat ini yang membantu umat Kristiani untuk hidup lebih kudus.

Dominikus meninggal dunia 6 Agustus 1221 karena menderita sakit keras. Setelah kematiannya, Dominikus juga dikenal sebagai pendoa yang merasakan makna kehadiran Allah. Teman-temannya berkata, Ia terus berbicara dengan Tuhan dan tentang Tuhan. Siang hari ia bekerja bagi sesamanya dan malam hari ia berkontak dengan Tuhan. Sebelum meninggal ia berpesan: “Tetaplah teguh dalam cinta kasih dan kerendahan hati, dan jangan tinggalkan kemiskinan!” Dominikus dikanonisasi pada tahun 1234 oleh Paus Gregorius IX.

 

Leave a comment