Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Santo Vinsensius Maria Strambi, Uskup (25 September)

Catholic.net - Vicente María Strambi, Santo

Vinsensius lahir 1 Januari 1745 di Civitavecchia, Italia. Ayahnya yang adalah seorang apoteker, sekaligus dermawan bernama Giuseppe Strambi dan ibunya yang sangat saleh hidupnya bernama Elenora Strambi. Vinsensius juga merupakan anak bungsu dari 4 bersaudara, tetapi ketiga kakaknya sudah meninggal dunia ketika mereka masih kecil. 

Karena Vinsensius sudah memiliki ketertarikan pada kehidupan religius sejak masih kecil, maka kedua orangtuanya menyekolahkannya di seminari keuskupan setempat. Disana ia belajar filsafat dan teologi dibawah bimbingan para biarawan Fransiskan dan biarawan Dominikan. Namun, karena keadaan fisiknya yang lemah, lamaran Vinsensius sebagai biarawan ditolak oleh Ordo Fransiskan dan Ordo Vincentian. Penolakan itu, tidak membuat Vinsensius putus asa dan menyerah. Ia tetap berusaha dengan semangat yang menyala untuk menggapai mimpinya menjadi seorang imam.

Lalu, Vinsensius pergi ke Roma untuk melanjutkan studinya dibidang teologi dan disana ia diterima sebagai biarawan di Biara Dominikan di Viterbo. Sebelum ditahbiskan menjadi imam Dominikan, Vinsensius sempat mengikuti retret disebuah rumah biara Passionis yang dibimbing langsung pendiri Ordo Passionis, yaitu Santo Paulus dari Salib. Karena tersentuh oleh kesalehan dari Santo Paulus dari Salib, maka Vinsensius pun memutuskan untuk menjadi anggota dari ordo yang baru saja didirikan itu. 

Keinginannya itu ditentang oleh keluarganya, tetapi Vinsensius tidak goyah dan tidak mengubah keputusannya. Ia terus berdoa kepada Tuhan, agar suatu hari hati ayahnya menjadi lembut dan mengizinkannya untuk menjalani masa novisiat sebagai biarawan Passionis. Dengan berdoa penuh kesabaran, ketulusan dan ketekunan, akhirnya doa Vinsensius pun dikabulkan Tuhan dengan cara memanggil ayahnya kembali berpulang ke surga. Setelah ayahnya meninggal dunia, Vinsensius bisa dengan leluasa menjalani panggilan luhur Allah sebagai seorang biarawan Passionis. Lalu pada bulan September 1769, Vinsensius mengucapkan kaul pertamanya.

PASSIONIST BISHOP 1764 – 2022 – PASSIOCHRISTI

Sebagai seorang imam, ternyata Vinsensius dikaruniai banyak bakat oleh Tuhan. Ia bisa dengan mudah bergaul dengan kaum muda, lembut dan penuh rasa simpatik. Di dalam biara, Vinsensius juga diberi tugas untuk menulis riwayat hidup dari Santo Paulus dari Salib. Tulisan-tulisan dan khotbah-khotbahnya sudah tersebar sampai ke kota Roma. 

Dalam sidang kardinal pada tahun 1800, Vinsensius dicalonkan sebagai uskup. Lalu, Paus Pius VII mentahbiskannya menjadi Uskup Tolentino dan Macerata. Sebagai uskup, Vinsensius berusaha keras untuk membereskan administrasi dan organisasi keuskupan. Selain itu, Vinsensius juga melakukan pembinaan terhadap iman umatnya. 

1 de janeiro de 2025 | Revista Arautos do Evangelho

Akan tetapi, kesetiaan Vinsensius terhadap Paus, menimbulkan pertentangan dari Kaisar Napoleon I, yang menguasai sebagian besar wilayah Italia pada abad ke 19. Karena pertentangan itu, Vinsensius sempat diasingkan pada tahun 1808. Setelah kejatuhan Kaisar Napoleon I ditahun 1813, Vinsensius pun bisa kembali melayani di keuskupannya. 

Setelah 9 tahun melayani sebagai seorang uskup, Paus Leo XII memberinya izin untuk meletakkan jabatannya sebagai uskup dan tinggal bersamanya di istana kepausan sebagai penasehat Paus. Vinsensius menjalani pelayanannya ini sampai diakhir hayatnya dan meninggal dunia 1 Januari 1824 di Roma, Italia. Vinsensius Maria Strambi mendapatkan venerasi 1 April 1894 dari Paus Leo XIII, lalu dibeatifikasi 26 April 1925 oleh Paus Pius XI dan dikanonisasi 11 Juni 1950 oleh Paus Pius XII.

Leave a comment