
Emilia de Vialar lahir pada tahun 1797 di Gaillac, Perancis dan ia berasal dari keluarga bangsawan. Ayahnya bernama Baron James Agustine dan ibunya bernama Antoinette de Vialar. Emilia adalah anak pertama dari 3 bersaudara dan ia adalah putri satu-satunya. Karena keluarga mereka termasuk anti gereja Katolik pada masa awal Revolusi Perancis, maka Emilia belajar agama Katolik di rumahnya secara diam-diam bersama ibunya. Diusia 7 tahun, Emilia dikirim ke Perancis untuk melanjutkan pendidikannya. Akan tetapi, diusianya 15 tahun, ibunya meninggal dunia, sehingga Emilia pun pulang ke rumahnya untuk menemani ayahnya.
Ayahnya selalu berusaha mencarikan pasangan yang terbaik untuk Emilia, tetapi Emilia menolaknya karena ia ingin menjadi seorang biarawati. Mendengar hal itu, ayahnya sangat marah dan menentang hal itu. Mereka sering sekali berdebat dan ayahnya sering membentak-bentak Emilia. Meskipun demikian, Emilia tetap mengikuti kata hatinya yang rindu untuk mempersembahkan seluruh hidupnya bagi Tuhan.

Ketika usianya beranjak 21 tahun, seorang imam baru bernama Romo Mercier datang ke Gaillac dan ia bersedia membantu Emilia untuk memenuhi panggilannya sebagai seorang biarawati. Romo Mercier membantu Emilia untuk membuka pelayanan umum di serambi rumah de Vialar. Tentu hal ini sangat membuat ayahnya murka dan merasa terganggu. Akibatnya, Emilia dan ayahnya saling bersitegang selama 15 tahun.
Sampai suatu hari, kakek Emilia yang bernama Baron de Portal meninggal dunia dan memberikan warisan untuk Emilia. Dengan warisan itu, Emilia baru bisa memiliki kebebasan untuk memulai karyanya bagi Tuhan. Dengan bantuan Romo Mercier, Emilia membeli sebuah rumah di kediamannya. Emilia bersama 3 perempuan lainnya membentuk sebuah ordo religius baru yang bernama Suster-Suster St. Yosef dari Penampakan. Bapa Uskup pun memberkati kongregasi dan pelayanan mereka yang melayani para fakir miskin, orang sakit serta pendidikan anak-anak.
Dalam waktu 3 bulan, sudah ada 12 biarawati yang bergabung dengan kongregasi ini. Lalu ditahun 1835, Emilia bersama 17 biarawati lainnya mengucapkan kaul dan Bapa Uskup memberikan persetujuannya pada regula kongregasi ini.
Setelah mendapatkan persetujuan resmi dari Bapa Uskup, kongregasi ini pun mulai membuka cabang-cabang baru, diantaranya pada tahun 1847, para biarawati pergi ke Birma dan ditahun 1854, para biarawati pergi ke Australia. Dalam jangka waktu 40 tahun, Emilia berhasil mengembangkan kongregasinya yang berawal dari serambi rumahnya di Gaillac, Perancis, kini telah menyebar ke 40 negara lainnya.

Sebagai ucapan terima kasih, Emilia menulis banyak sekali surat untuk Tuhan, gereja dan sesama. Selain itu, Emilia tetap memberikan perhatiannya kepada orang lain dan kepada mereka yang membutuhkan kebenaran Injil. Ia senantiasa berdoa untuk meminta kekuatan dari Tuhan untuk terus berkarya.
Kesehatan Emilia pun mulai menurun dan ia meninggal dunia 24 Agustus 1856. Lalu, Emilia divenerasi 19 Maret 1935 oleh Paus Pius XI, dibeatifikasi 18 Juni 1939 dan dikanonisasi pada tahun 1951 oleh Paus Pius XII.
